JAKARTA - Kepolisian terus menelusuri jaringan yang terkait dengan bom bunuh diri yang dilakukan Ahmad Yosepa di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton Solo, Jawa Tengah, pada Minggu 25 September lalu.
Kepala divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam mengatakan ada penambahan daftar pencarian orang (DPO) dari pengembangan kasus ini. "Kan kemarin ada 4 sekarang ditambah lagi 2 orang," katanya di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Jumat (30/9/2011).
Dua orang yang baru ini masih belum diketahui peranannya. "Masih dalam penyelidikan, belum bisa disampaikan," tambah Anton. "Semua sudah dikembangkan."
Ditambahkannya, dua orang yang baru ini diketahui berdasarkan saksi-saksi yang mengetahui keberangkatan Yosepa yang diduga berangkat menggunakan kereta api. "Ini masih didalami, kan dari saksi-saksi berangkat jam berapa itu akan ditindaklanjuti," kata Anton.
Sebelumnya, Kepolisian memberitahukan bahwa ada empat orang yang memang sudah menjadi DPO. Mereka adalah B, H, Y, dan H. "Ini termasuk buronan lama," kata Anton, 27 September 2011 lalu.
Polisi minta doa ungkap bom Solo
Menjelang sepekan kasus ini bergulir, Kepala divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam meminta doa kepada seluruh masyarakat Indonesia agar kasus bom di Solo terungkap. "Masyarakat sabar ya, doakan polisi," ujarnya.
Kepala divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam mengatakan ada penambahan daftar pencarian orang (DPO) dari pengembangan kasus ini. "Kan kemarin ada 4 sekarang ditambah lagi 2 orang," katanya di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Jumat (30/9/2011).
Dua orang yang baru ini masih belum diketahui peranannya. "Masih dalam penyelidikan, belum bisa disampaikan," tambah Anton. "Semua sudah dikembangkan."
Ditambahkannya, dua orang yang baru ini diketahui berdasarkan saksi-saksi yang mengetahui keberangkatan Yosepa yang diduga berangkat menggunakan kereta api. "Ini masih didalami, kan dari saksi-saksi berangkat jam berapa itu akan ditindaklanjuti," kata Anton.
Sebelumnya, Kepolisian memberitahukan bahwa ada empat orang yang memang sudah menjadi DPO. Mereka adalah B, H, Y, dan H. "Ini termasuk buronan lama," kata Anton, 27 September 2011 lalu.
Polisi minta doa ungkap bom Solo
Menjelang sepekan kasus ini bergulir, Kepala divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam meminta doa kepada seluruh masyarakat Indonesia agar kasus bom di Solo terungkap. "Masyarakat sabar ya, doakan polisi," ujarnya.
Bom bunuh diri berjenis low explosive ini melukai 24 orang. Sementara pelaku bom bunuh dirinya tewas dengan keadaan mengenaskan. Share