Ikut Sunatan Masal, Kelamin Bocah Putus



















Alat kelamin seorang bocah terputus saat dikhitan dalam sunatan massal di Padang, Sumatra Barat, belum lama ini. Akibatnya bocah bernama Irfan harus dirawat di Rumah Sakit Umum Muhammad Djamil, Padang. Kondisi bocah 10 tahun itu terus buruk semenjak peristiwa itu. Demikian hasil pantauan tim SCTV, Selasa (26/5). Orangtua Irfan, Yoskani dan Herlina gusar memikirkan masa depan anak sulungnya karena kemaluannya tinggal pangkalnya.

Kini untuk buang air, lubang peniss Irfan harus ditanam selang. Orangtua korban mengaku tak terima. Mereka lalu melaporkan kasus ini ke polisi. Belakangan diketahui Irfan disunat oleh calon dokter dari fakultas kedokteran sebuah universitas negeri di Padang.

************************
PADANG–Program sunatan massal yang digelar pihak Puskesmas Aie Dingin Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), menelan korban. Salman Alfarisi (12), warga Koto Tangah, terpaksa dilarikan ke RSU M Djamil Padang guna mendapatkan perawatan intensif, karena alat kelaminnya nyaris putus di ujung pisau perawat (paramedis) pelaksana sunatan massal, Rabu (1/7).

Keterangan yang dihimpun ANTARA, acara gratisan tersebut dimulai sekitar pukul 10.00 WIB, bertempat di Puskesmas Aie Dingin dan diikuti 32 bocah laki-laki asal keluarga miskin setempat.

Awalnya, operasi kecil itu berjalan normal dan aman, namun tiba-tiba sekitar pukul 10.30 WIB, situasi berubah menjadi gaduh dan ribut. Sebuah teriakan nyaring terdengar dari salah satu ruang praktek sunat, persisnya di lokasi (bangsal sunat) peserta nomor urut empat.

Di sana, terlihat Salman tengah meringis, sambil terus memegangi alat kelaminnya yang nyaris putus tersayat pisau potong perawat. Karena tidak mampu mengatasi pendarahan, pihak puskesmas terpaksa merujuk perawatan korban ke RSU M Djamil.

Pimpinan Puskesmas Aie Dingin, drg Darni menyebutkan, kejadian itu sungguh di luar perkiraannya. “Kita sangat kaget, dan tidak menyangka bakal terjadi seperti ini,” katanya, saat dijumpai Antara di RS M Djamil Padang, Rabu. Kendati begitu, ucap Darni, selaku pihak penyelenggara sunatan, pihaknya akan bertanggung jawab serta mengobati korban hingga sembuh. Menyoal siapa nama perawat (pelaku) penyunat korban Salman, pimpinan Pukesmas tadi terkesan mengelak.


“Rasanya, dalam kondisi saat ini, untuk menyebut nama pelaku sepertinya sangat tidak etis, yang pasti dia merupakan paramedis (perawat) di Puskesmas Aie Dingin,” katanya. Direktur Umum SDM dan Pendidik RSU M Djamil Padang, dr Agusman, mengatakan, luka sayatan di kelamin Salman cukup serius. 


“Pada alat kelamin korban, terdapat luka robek sepanjang 3 – 5 milimeter,” katanya, Rabu sore. Dia mengatakan, saat ini, pihak dokter tengah mengupayakan penanggulangan optimal, seperti penjahitan dan lainnya. “Kalau pun tidak bisa, akan dilakukan operasi plastik pada malam ini,” katanya.

Program sunatan massal gratis merupakan agenda baru pihak Pemko Padang melalui Dinas Kesehatan Kota (DKK) di Tahun 2009, di mana seluruh puskesmas diminta melakukan pelayanan itu, khususnya bagi anak-anak miskin.
Premium Wordpress Themes Share

Labels