Ilustrasi Cassa NBA (angkasapura2tnj.com)
Seksi Manager PT NBA, Robur, mengatakan sebelum mengubah rute, pihaknya terlebih dahulu akan melakukan analisis penerbangan rute Medan, Sumatera Utara ke Kutacane, Aceh.
“Kita memang akan melakukan evaluasi. Soal rute, tim kita akan melakukan analisis terlebih dahulu,” kata Robur saat dihubungi okezone, Selasa (4/10/2011).
Mengenai instrumen Cassa 212-200 yang jatuh, Robur menegaskan pesawat buatan 1989 itu sudah memenuhi syarat untuk terbang. Pesawat buatan PT IPTN (sekarang PT DI) itu telah dilengkapi dengan global positioning system (GPS) dan kompas. Dia juga belum dapat memastikan kapan proses evakuasi pesawat akan dilakukan.
Menurut Robur, saat ini pihaknya masih disibukkan dengan pengurusan asuransi bagi para korban. "Kami sudah urus asuransinya, beda dari Jasa Raharja. Tapi saya belum tahu nominalnya,” imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Freddy Numberi dan Wakil Gubernur Aceh Muhammad Azawar, meminta agar PT NBA mengevakuasi rute Medan-Kutacane.
Pasalnya, di sejumlah titik, cuaca sering berubah secara mendadak ditambah angin kencang di hutan di kawasan Kecamatan Bahorok. Selain itu, kondisi geografis di rute yang dilintasi merupakan hutan alami dan pegunungan kapur, sehingga menyulitkan evakuasi jika terjadi kecelakaan.
Share
