Valiena Allison, Chief Executive Officer ExperiMetal Inc, di Michigan kaget saat mendapat telepon dari Bank Comerica Inc. Pejabat bank tersebut mengatakan adanya transaksi internet yang berasal dari rekening perusahaan sebesar 5,2 juta dollar AS (setara Rp 44 miliar).
Walau mengaku tidak pernah menyetujui transaksi apa pun, bukti
menunjukkan bahwa komputer Allison telah melakukan transaksi itu. Saat
Allison mencoba meminta bantuan bank, dia malah disalahkan karena
membiarkan hacker (peretas) menyusup ke komputernya.
Itu hanya satu dari ribuan kejahatan dunia maya yang
terjadi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Ahli keamanan internet dari
Dell Secureworks, Don Jackson, mengatakan, lebih dari 1 miliar dollar AS
uang nasabah perbankan kecil dan menengah di AS dan Eropa dibobol
peretas tiap tahunnya.
"Jumlah uang yang dicuri dari nasabah lebih besar dibanding yang
pernah dilakukan perampok-perampok terkenal zaman dulu," kata Sheldon
Whitehouse, Senator AS dari Partai Demokrat yang tahun lalu memimpin
satgas intelijen keamanan dunia maya.
Perusahaan kecil jadi target
Menurut Whitehouse, saat ini kejahatan terorganisasi di Eropa Timur
membidik perusahaan kecil, sekolah, dan pemerintah daerah. Pasalnya,
rekening perusahaan dan lembaga-lembaga tersebut umumnya hanya mendapat
perlindungan dasar yang dikeluarkan bank komunitas atau regional.
Selain itu, uang dalam rekening tersebut tidak diasuransikan.
"Kalau semua orang tabu bahwa rekening mereka di bank kecil dan
menengah berisiko, mereka akan memindahkannya ke JPMorgan Chase," kata
James Woodhill, pengelola keuangan yang menuntut perbankan kecil dan
menengah meningkatkan keamanan perbankan online.
JPMorgan Chase & Co merupakan bank kedua terbesar di AS yang
berani menjamin rekening dan deposito komersial dari segala bentuk
kejahatan dunia maya. "Kami telah berinvestasi secara substansial dalam
pencegahan dan deteksi penipuan," ujar Patrick Linehan, juru bicara
JPMorgan.
Kejahatan dunia maya merupakan prioritas baru yang
ditangani Biro Investigasi Federal AS (FBI) dan Dinas Rahasia AS. Dua
lembaga itu telah meningkatkan kemampuan dan tenaga untuk melawan
kejahatan dunia maya, termasuk menjalin kerja sama dengan penegak hukum
di berbagai negara.
Laporan Dewan Keamanan Nasional AS menyatakan bahwa kejahatan dunia
maya telah jadi ancaman serius terhadap sistem keuangan sehingga
dikategorikan sebagai kejahatan yang mengancam keamanan nasional.
(kompas)
Share