Ranjang Antik Dari Batu Giok

 
 
Alkisah, kaisar Chen Ming Hua dari China menghadiahkan peraduan yang terbuat dari batu Giok Serpentinit kepada Sultan Syarief Hidayatullah Tan Eng Hoat atau Sunan Gunung Jati dari Kerajaan Cirebon. Tempat tidur unik dan istimewa ini diberikan karena Sunan Gunung Jati menyunting Putri Ong Tien (putri Kaisar Chen Ming Hua) sekitar 560-an tahun lalu.

Berdasarkan hasil penelitian bahan yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta, peraduan Ranjang Cina ini merupakan tempat tidur antik terbuat dari batuan plutonik dengan nama Batuan Serpentinit, mineral yang menyerupai giok. Di kalangan masyarakat luas dikenal sebagai Giok Serpentinit. Warnanya hijau kehitaman. Permukaan batu licin berkilap lemak seperti terpilin, dan keras.


Ranjang Tiongkok unik dan kuno ini didominasi ornamen Kerawang dengan motif hias sulur-suluran. Pada beberapa bagian dikombinasikan dengan motif hias Naga dan burung Hong/Phoenix. Burung Hong dan Naga merupakan motif hias yang sangat populer dalam seni hias China. Keduanya secara bersama melambangkan perdamaian dan pertanda baik. Selain itu juga terdapat motif hias kura-kura yang melambangkan panjang umur.


Teknik penyambungan setiap komponen menggunakan sistem knock down yang diperkuat dengan kunci drat dari besi.


 Ranjang giok spesial ini dilengkapi dengan 2 (dua) lampu hias yang terbuat dari batuan serpentinit giok.
Ukuran total (PxLxT): 234x180x285 cm.
Berat sekitar 1600 kg

Premium Wordpress Themes Share

Labels